Pakan merupakan aspek utama untuk pemenuhan gizi dalam kegiatan beternak kambing. Kebutuhan pakan dapat mencapai 70% dari biaya total produksi yang harus dikeluarkan oleh peternak kambing. Belum lagi masalah harga pakan atau konsentrat kambing yang terus mengalami kenaikan. Hal ini menjadi salah satu faktor meningkatnya biaya produksi dalam beternak kambing.
Dalam artikel ini, kita akan membahasa mengenaik pakan fermentasi untuk kambing, manfaatnya, bagaimana proses fermentasi, dan apa saja pakan alternatif yang dapat diberikan untuk kambing.
Manfaat Pakan Fermentasi untuk Kambing
Pakan fermentasi mengandung banyak manfaat bagi kambing dan peternak. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan pakan fermentasi untuk kambing:
1. Tingginya Kandungan Nutrisi
Pakan fermentasi untuk kambing memiliki nutrisi yang lebih tinggi daripada pakan yang tidak melalui proses fermentasi. Proses fermentasi memecah molekul kompleks dalam pakan menjadi bentuk yang lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan kambing. Sehingga, kambing dapat menyerap nutrisi dengan baik dan berdampak positif terhadap tumbuh kembang kambing.
2. Menjaga Kesehatan Pencernaan Kambing
Dalam proses fermentasi memanfaatkan bakteri baik dan enzim probiotik ke dalam pakan yang dapat membantu proses pencernaan. Bakteri yang terkandung dalam probiotik ini membantu organ pencernaan kambing dan membantu mengatasi masalah pencernaan seperti diare dan sembelit.
3. Mengurangi Masalah Limbah Pertanian
Fermentasi pakan merupakan salah satu cara dalam memanfaatkan limbah pertanian, seperti jerami, kulit biji kopi, atau limbah sayuran. Tidak hanya mengatasi masalah limbah pertanian, fermentasi limbah tersebut juga dapat menghasilkan pakan yang bergizi tinggi untuk kambing.
4. Menekan Biaya Produksi
Masalah harga pakan atau konsentrat yang selalu mengalami kenaikan memberikan tantangan sendiri bagi para peternak kambing. Dengan adanya pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan alternatif untuk kambing dapat mengurangi biaya pakan dalam beternak kambing.
Langkah Sederhana Fermentasi Pakan untuk Kambing
1. Pengumpulan Bahan atau Limbah Pertanian
Langkah pertaman yang dapat anda lakukan adalah mengumpulkan bahan utama limbah pertanian seperti jerami, kulit biji kopi, daunan hijau, dan limbah sayuran. Pastikan limbah tersebut memiliki kualitas yang layak untuk dijadikan bahan fermentasi.
2. Persiapan
Setelah bahan atau limbah pertanian terkumpul, potong-potong limbah menjadi ukuran kecil untuk memudahkan proses fermentasi.
3. Proses Fermentasi
Bahan-bahan yang telah dipersiapkan dimasukkan kedalam wadah penyimpanan atau gentong, lalu tambahkan starter bakteri yang bersifat anaerob. Bakteri semacam itu dapat anda beli di toko pertanian dengan merek EM4. Kemudian campurkan EM4 kedalam gentong yang terisi limbah tersbut dan simpan selama paling sedikit 7 hari.
4. Penggunaan Hasil Fermentasi
Setelah proses fermentasi mendapatkan hasil yang di inginkan, berikan pakan fermentasi kepada kambing sebagai pakan utama dan campurkan pakan lain sebagai tambahan nutrisi.
Pakan Kambing Alternatif Selain Rumput
1. Jerami
Jerami adalah salah satu pakan kambing alternatif yang paling umum digunakan. Hal ini karena jerami relatif mudah didapatkan dan memiliki nilai gizi yang cukup baik bagi kambing. Namun, jerami memiliki rendahnya kadar protein dan nutrisi lainnya, sehingga fermentasi dapat meningkatkan kualitas nutrisi jerami.
2. Kulit Biji Kopi
Kulit biji kopi sering kali dianggap sebagai limbah pertanian yang tidak berguna. Namun, setelah difermentasi, kulit biji kopi berubah menjadi pakan yang sangat bernutrisi untuk kambing. Pakan ini kaya akan antioksidan dan senyawa-senyawa bioaktif yang baik untuk kesehatan kambing.
3. Limbah Sayuran
Limbah sayuran dari pasar atau kebun dapat menjadi pakan yang bagus setelah melalui proses fermentasi. Dengan cara ini, peternak dapat mengurangi pemborosan dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.
Pertanyaan Seputar Pakan Fermentasi untuk Kambing
1. Apakah Pakan Fermentasi Aman untuk Kambing?
Ya, pakan fermentasi aman untuk kambing. Proses fermentasi membantu menghilangkan bahan berbahaya dan meningkatkan kualitas nutrisi dalam pakan.
2. Berapa Lama Proses Fermentasi Biasanya Berlangsung?
Lama fermentasi dapat bervariasi tergantung pada jenis bahan yang digunakan dan kondisi lingkungan. Secara umum, proses fermentasi membutuhkan waktu antara beberapa hari hingga beberapa minggu.
3. Apakah Pakan Fermentasi Lebih Mahal daripada Pakan Biasa?
Meskipun biaya awal pembuatan pakan fermentasi mungkin lebih tinggi, namun pakan fermentasi dapat membantu mengurangi biaya dalam jangka panjang karena memanfaatkan limbah pertanian dan mengurangi kebutuhan akan pakan tambahan.
Kesimpulan
Pakan fermentasi untuk kambing adalah inovasi yang menarik dalam industri pertanian. Selain memberikan manfaat nutrisi yang lebih tinggi dan meningkatkan kesehatan pencernaan kambing, pakan fermentasi juga membantu mengurangi limbah pertanian dan mengoptimalkan sumber daya alam.
Dengan menggunakan pakan fermentasi, peternak dapat menghadirkan solusi yang lebih berkelanjutan dan efisien dalam memberikan pakan kambing selain rumput. Dalam jangka panjang, inovasi ini berpotensi meningkatkan produktivitas dan pendapatan bagi peternak, sambil menjaga kesehatan dan kesejahteraan kambing mereka.
Mengadopsi pakan fermentasi adalah langkah maju bagi pertanian Indonesia, menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi peternak dan kambing mereka. Mari kita terus mendukung dan mengembangkan teknologi dan praktik inovatif yang berkontribusi pada pertumbuhan berkelanjutan dalam sektor pertanian kita.