Cara Ternak Ikan Gabus di Kolam Terpal yang Mudah dan Menguntungkan

Sukses Ternak

Cara ternak ikan gabus di kolam terpal

Cara ternak ikan gabus di kolam terpal adalah salah satu alternatif bagi anda yang ingin memulai usaha budidaya ikan gabus. Ikan gabus atau channa striata adalah jenis ikan air tawar yang memiliki banyak manfaat, baik untuk kesehatan maupun untuk bisnis. Ikan gabus mengandung protein tinggi, omega 3, dan albumin yang dapat membantu penyembuhan luka, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mencegah anemia. Selain itu, ikan gabus juga memiliki harga jual yang cukup tinggi di pasaran, sehingga banyak diminati oleh konsumen.

Namun, untuk Beternak ikan gabus, anda tidak perlu memiliki lahan yang luas atau kolam yang besar. Anda bisa memanfaatkan kolam terpal yang mudah dibuat dan murah biayanya. Kolam terpal adalah kolam yang dibuat dari bahan plastik terpal yang kuat dan tahan air. Kolam terpal bisa dibuat di halaman rumah, pekarangan, atau lahan kosong yang tidak terlalu besar. Kolam terpal juga mudah dipindahkan, dibersihkan, dan dirawat.

Lalu, bagaimana cara ternak ikan gabus di kolam terpal yang benar dan menguntungkan? Berikut ini adalah beberapa langkah yang perlu anda lakukan:

1. Persiapan Kolam Terpal

Langkah pertama adalah menyiapkan kolam terpal yang sesuai dengan jumlah dan ukuran ikan gabus yang akan anda ternak. Anda bisa membuat kolam terpal sendiri atau membeli yang sudah jadi di toko-toko alat pertanian. Ukuran kolam terpal bisa disesuaikan dengan kebutuhan anda, namun sebaiknya tidak terlalu kecil atau terlalu besar. Sebagai acuan, anda bisa menggunakan ukuran kolam terpal 3 x 2 x 0,8 meter untuk menampung sekitar 100 ekor ikan gabus ukuran 10 cm.

Setelah menyiapkan kolam terpal, anda harus membersihkannya dari kotoran dan debu dengan cara menyiramnya dengan air bersih. Kemudian, anda harus mengisi kolam terpal dengan air bersih yang berasal dari sumber air yang jernih dan tidak tercemar. Air yang digunakan harus memiliki pH sekitar 6-7, suhu sekitar 25-30 derajat Celcius, dan oksigen terlarut sekitar 5-6 mg/liter. Anda bisa mengukur parameter air tersebut dengan menggunakan alat-alat khusus yang bisa anda beli di toko-toko alat pertanian.

Selain itu, anda juga harus menambahkan pupuk organik seperti kotoran ayam atau kotoran sapi ke dalam kolam terpal untuk meningkatkan kesuburan air dan memacu pertumbuhan plankton sebagai pakan alami ikan gabus. Takaran pupuk organik yang digunakan adalah sekitar 0,5-1 kg/m3 air. Anda juga bisa menambahkan tanaman air seperti eceng gondok atau kangkung sebagai peneduh dan tempat berlindung ikan gabus.

2. Pemilihan Bibit Ikan Gabus

Langkah kedua adalah memilih bibit ikan gabus yang berkualitas dan sehat untuk diternak di kolam terpal. Anda bisa mendapatkan bibit ikan gabus dari peternak-peternak ikan gabus yang sudah berpengalaman atau dari balai-balai perikanan yang menyediakan bibit ikan gabus bersertifikat. Bibit ikan gabus yang baik harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Bentuk tubuh simetris dan proporsional
  • Warna kulit cerah dan bersih
  • Mata jernih dan tidak ada luka
  • Sirip lengkap dan tidak robek
  • Mulut rapat dan tidak ada lendir
  • Perut kencang dan tidak bengkak
  • Gerak aktif dan lincah

Bibit ikan gabus yang akan anda ternak harus memiliki ukuran sekitar 5-10 cm dan berat sekitar 5-10 gram. Anda bisa memilih jenis ikan gabus yang sesuai dengan tujuan anda, misalnya ikan gabus konsumsi, ikan gabus hias, atau ikan gabus albino. Anda juga harus memperhatikan rasio kelamin ikan gabus yang akan anda ternak, yaitu sekitar 1:1 atau 1:2 antara jantan dan betina. Hal ini penting untuk memudahkan proses pemijahan dan perkembangbiakan ikan gabus di kolam terpal.

3. Penebaran Bibit Ikan Gabus

Langkah ketiga adalah menyebar bibit ikan gabus ke dalam kolam terpal dengan cara yang benar dan hati-hati. Sebelum menyebar bibit ikan gabus, anda harus melakukan aklimatisasi terlebih dahulu untuk menyesuaikan suhu dan kondisi air antara kolam terpal dan wadah bibit ikan gabus. Caranya adalah dengan cara meletakkan wadah bibit ikan gabus di dalam kolam terpal selama sekitar 15-30 menit. Kemudian, anda bisa membuka wadah bibit ikan gabus dan membiarkan ikan gabus keluar dengan sendirinya.

Jumlah bibit ikan gabus yang ditebar ke dalam kolam terpal harus disesuaikan dengan kapasitas dan ketersediaan pakan di kolam terpal. Sebagai acuan, anda bisa menggunakan padat tebar sekitar 30-50 ekor/m2 untuk ikan gabus ukuran 5-10 cm. Anda juga harus memperhatikan jarak antara bibit ikan gabus yang ditebar, yaitu sekitar 20-30 cm agar tidak saling berebut pakan atau tempat. Anda juga harus menghindari penebaran bibit ikan gabus pada saat siang hari yang panas atau malam hari yang dingin, karena dapat menyebabkan stres pada ikan gabus.

4. Pemberian Pakan Ikan Gabus

Langkah keempat adalah memberikan pakan ikan gabus yang sesuai dengan kebutuhan dan selera ikan gabus. Ikan gabus adalah jenis ikan karnivora yang suka memakan hewan-hewan kecil seperti cacing, jangkrik, ulat, katak, atau ikan-ikan kecil lainnya. Anda bisa memberikan pakan alami tersebut secara langsung atau dengan cara dicampur dengan pelet atau tepung ikan. Pakan buatan seperti pelet atau tepung ikan harus memiliki kandungan protein sekitar 40-50%, lemak sekitar 10-15%, dan karbohidrat sekitar 20-30%.

Jumlah pakan yang diberikan harus disesuaikan dengan bobot dan nafsu makan ikan gabus. Sebagai acuan, anda bisa menggunakan takaran pakan sekitar 3-5% dari bobot total ikan gabus per hari. Anda juga harus membagi pemberian pakan menjadi beberapa kali sehari, yaitu sekitar 2-3 kali sehari pada pagi, siang, dan sore hari. Anda juga harus menghindari memberikan pakan berlebihan atau kurang, karena dapat menyebabkan gangguan pencernaan atau pertumbuhan pada ikan gabus.

5. Perawatan Kolam Terpal

Langkah kelima adalah merawat kolam terpal agar tetap bersih dan sehat untuk ikan gabus. Anda harus melakukan beberapa hal berikut ini untuk merawat kolam terpal:

  • Melakukan pengendalian hama dan penyakit yang dapat menyerang ikan gabus, seperti kutu air, lintah, jamur, bakteri, atau virus. Anda bisa menggunakan obat-obatan khusus yang aman untuk ikan gabus dan lingkungan, seperti formalin, malachite green, atau potassium permanganate.
  • Melakukan pergantian air secara berkala untuk menjaga kualitas air di dalam kolam terpal. Anda bisa mengganti air sekitar 10-20% setiap minggu atau setiap ada perubahan warna atau bau air yang tidak normal.
  • Melakukan pengecekan parameter air di dalam kolam terpal, seperti pH, suhu, dan oksigen terlarut, dengan menggunakan alat-alat khusus yang bisa anda beli di toko-toko alat pertanian. Anda harus menjaga parameter air tersebut agar tetap dalam kondisi optimal untuk ikan gabus.
  • Melakukan penjarangan atau pemanenan ikan gabus secara berkala untuk menghindari kepadatan populasi yang dapat menurunkan kualitas air dan pakan di dalam kolam terpal. Anda bisa menjual ikan gabus yang sudah mencapai ukuran panen, yaitu sekitar 20-30 cm dan berat sekitar 300-500 gram.

6. Pemijahan Ikan Gabus

Langkah keenam adalah melakukan pemijahan ikan gabus jika anda ingin mengembangbiakkan ikan gabus di kolam terpal. Anda bisa melakukan pemijahan ikan gabus secara alami atau buatan. Cara alami adalah dengan cara membiarkan ikan gabus jantan dan betina berpasangan dan bertelur secara spontan di dalam kolam terpal. Cara buatan adalah dengan cara menyuntikkan hormon gonadotropin ke dalam tubuh ikan gabus jantan dan betina untuk merangsang proses ovulasi dan spermasi.

Untuk melakukan pemijahan ikan gabus secara alami, anda harus mempersiapkan kolam terpal khusus yang berukuran lebih kecil dari kolam terpal utama, yaitu sekitar 1 x 1 x 0,5 meter. Anda juga harus menambahkan tanaman air seperti eceng gondok atau kangkung sebagai tempat bertelur dan berlindung ikan gabus. Anda juga harus memisahkan ikan gabus jantan dan betina yang sudah matang gonad ke dalam kolam terpal khusus tersebut dengan rasio sekitar 1:1 atau 1:2. Anda juga harus memberikan pakan yang lebih banyak dan bergizi kepada ikan gabus jantan dan betina untuk meningkatkan kualitas telur dan sperma.

Untuk melakukan pemijahan ikan gabus secara buatan, anda harus mempersiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang dibutuhkan, seperti jarum suntik, hormon gonadotropin, larutan garam, larutan antiseptik, dan wadah-wadah bersih. Anda juga harus memilih ikan gabus jantan dan betina yang sudah matang gonad dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  • Ikan gabus jantan memiliki warna kulit lebih gelap, sirip punggung lebih panjang, dan perut lebih ramping.
  • Ikan gabus betina memiliki warna kulit lebih terang, sirip punggung lebih pendek, dan perut lebih buncit.

Cara menyuntikkan hormon gonadotropin ke dalam tubuh ikan gabus adalah sebagai berikut:

  1. Sterilkan jarum suntik dengan larutan antiseptik.
  2. Ambil hormon gonadotropin sebanyak 0,5-1 ml dengan jarum suntik.
  3. Pegang ikan gabus dengan tangan yang bersih dan hati-hati.
  4. Suntikkan hormon gonadotropin ke dalam otot dinding perut ikan gabus di dekat pangkal sirip dada.
  5. Lepaskan ikan gabus ke dalam wadah bersih yang berisi larutan garam sebanyak 3 gram/liter air untuk mencegah infeksi.

Dosis hormon gonadotropin yang digunakan adalah sekitar 5-10 mg/kg bobot ikan gabus untuk ikan gabus jantan dan sekitar 10-20 mg/kg bobot ikan gabus untuk ikan gabus betina. Waktu penyuntikan hormon gonadotropin adalah sekitar 2-3 jam sebelum waktu pemijahan yang biasanya terjadi pada sore atau malam hari. Setelah itu, anda bisa memasukkan ikan gabus jantan dan betina ke dalam kolam terpal khusus yang sudah disiapkan seperti cara alami.

Baik cara alami maupun buatan, anda harus mengawasi proses pemijahan ikan gabus yang biasanya berlangsung sekitar 1-2 jam. Anda bisa mengetahui bahwa ikan gabus sudah bertelur jika anda melihat adanya gelembung-gelembung udara yang mengapung di permukaan air. Gelembung-gelembung udara tersebut adalah tempat menempelnya telur-telur ikan gabus yang berwarna kuning kecoklatan dan berdiameter sekitar 1-2 mm. Jumlah telur yang dihasilkan oleh ikan gabus betina adalah sekitar 500-1000 butir per ekor.

Setelah ikan gabus selesai bertelur, anda harus segera memindahkan ikan gabus jantan dan betina kembali ke kolam terpal utama untuk mencegah kanibalisme. Anda juga harus merawat telur-telur ikan gabus dengan cara sebagai berikut:

  • Melakukan pergantian air secara berkala untuk menjaga kualitas air di dalam kolam terpal khusus.
  • Melakukan pengendalian hama dan penyakit yang dapat menyerang telur-telur ikan gabus, seperti jamur, bakteri, atau serangga. Anda bisa menggunakan obat-obatan khusus yang aman untuk telur-telur ikan gabus dan lingkungan, seperti methylene blue atau malachite green.
  • Melakukan pengecekan perkembangan telur-telur ikan gabus dengan menggunakan alat bantu seperti lup atau mikroskop. Anda bisa melihat bahwa telur-telur ikan gabus akan menetas menjadi larva ikan gabus setelah sekitar 24-48 jam.

7. Pemeliharaan Larva Ikan Gabus

Langkah ketujuh adalah memelihara larva ikan gabus yang sudah menetas dari telur-telur ikan gabus. Anda harus mempersiapkan kolam terpal khusus yang berukuran lebih kecil dari kolam terpal khusus pemijahan, yaitu sekitar 0,5 x 0,5 x 0,3 meter. Anda juga harus menambahkan tanaman air seperti eceng gondok atau kangkung sebagai tempat berlindung larva ikan gabus. Anda juga harus memindahkan larva ikan gabus dari kolam terpal khusus pemijahan ke dalam kolam terpal khusus pemeliharaan dengan cara yang hati-hati dan menggunakan alat bantu seperti saringan atau jala.

Jumlah larva ikan gabus yang dipindahkan ke dalam kolam terpal khusus pemeliharaan harus disesuaikan dengan kapasitas dan ketersediaan pakan di kolam terpal. Sebagai acuan, anda bisa menggunakan padat tebar sekitar 100-200 ekor/m2 untuk larva ikan gabus ukuran 1-2 cm. Anda juga harus memperhatikan jarak antara larva ikan gabus yang dipindahkan, yaitu sekitar 10-20 cm agar tidak saling berebut pakan atau tempat.

Pakan yang diberikan kepada larva ikan gabus adalah pakan alami yang berukuran kecil dan mudah dicerna oleh larva ikan gabus, seperti kutu air, zooplankton, atau artemia. Jumlah pakan yang diberikan harus disesuaikan dengan bobot dan nafsu makan larva ikan gabus. Sebagai acuan, anda bisa menggunakan takaran pakan sekitar 10-20% dari bobot total larva ikan gabus per hari. Anda juga harus membagi pemberian pakan menjadi beberapa kali sehari, yaitu sekitar 4-6 kali sehari pada pagi, siang, sore, dan malam hari.

Selain itu, anda juga harus merawat kolam terpal khusus pemeliharaan dengan cara yang sama seperti kolam terpal khusus pemijahan, yaitu melakukan pengendalian hama dan penyakit, pergantian air, dan pengecekan parameter air secara berkala. Anda juga harus mengawasi perkembangan larva ikan gabus dengan menggunakan alat bantu seperti lup atau mikroskop. Anda bisa melihat bahwa larva ikan gabus akan tumbuh menjadi benih ikan gabus setelah sekitar 15-30 hari.

8. Pemeliharaan Benih Ikan Gabus

Langkah kedelapan adalah memelihara benih ikan gabus yang sudah tumbuh dari larva ikan gabus. Anda harus mempersiapkan kolam terpal khusus yang berukuran lebih besar dari kolam terpal khusus pemeliharaan larva, yaitu sekitar 2 x 2 x 0,5 meter. Anda juga harus menambahkan tanaman air seperti eceng gondok atau kangkung sebagai tempat berlindung benih ikan gabus. Anda juga harus memindahkan benih ikan gabus dari kolam terpal khusus pemeliharaan larva ke dalam kolam terpal khusus pemeliharaan benih dengan cara yang hati-hati dan menggunakan alat bantu seperti saringan atau jala.

Jumlah benih ikan gabus yang dipindahkan ke dalam kolam terpal khusus pemeliharaan benih harus disesuaikan dengan kapasitas dan ketersediaan pakan di kolam terpal. Sebagai acuan, anda bisa menggunakan padat tebar sekitar 50-100 ekor/m2 untuk benih ikan gabus ukuran 3-5 cm. Anda juga harus memperhatikan jarak antara benih ikan gabus yang dipindahkan, yaitu sekitar 30-50 cm agar tidak saling berebut pakan atau tempat.

Pakan yang diberikan kepada benih ikan gabus adalah pakan alami yang berukuran sedang dan mudah dicerna oleh benih ikan gabus, seperti jangkrik, ulat, katak, atau ikan-ikan kecil lainnya. Anda bisa memberikan pakan alami tersebut secara langsung atau dengan cara dicampur dengan pelet atau tepung ikan. Pakan buatan seperti pelet atau tepung ikan harus memiliki kandungan protein sekitar 40-50%, lemak sekitar 10-15%, dan karbohidrat sekitar 20-30%. Jumlah pakan yang diberikan harus disesuaikan dengan bobot dan nafsu makan benih ikan gabus. Sebagai acuan, anda bisa menggunakan takaran pakan sekitar 5-10% dari bobot total benih ikan gabus per hari. Anda juga harus membagi pemberian pakan menjadi beberapa kali sehari, yaitu sekitar 3-4 kali sehari pada pagi, siang, dan sore hari.

Selain itu, anda juga harus merawat kolam terpal khusus pemeliharaan benih dengan cara yang sama seperti kolam terpal khusus pemeliharaan larva, yaitu melakukan pengendalian hama dan penyakit, pergantian air, dan pengecekan parameter air secara berkala. Anda juga harus mengawasi perkembangan benih ikan gabus dengan menggunakan alat bantu seperti lup atau mikroskop. Anda bisa melihat bahwa benih ikan gabus akan tumbuh menjadi bibit ikan gabus setelah sekitar 30-60 hari.

9. Pemindahan Bibit Ikan Gabus

Langkah kesembilan adalah memindahkan bibit ikan gabus yang sudah tumbuh dari benih ikan gabus ke dalam kolam terpal utama untuk dilanjutkan proses pembesaran. Anda harus mempersiapkan kolam terpal utama yang berukuran lebih besar dari kolam terpal khusus pemeliharaan benih, yaitu sekitar 3 x 2 x 0,8 meter. Anda juga harus menambahkan tanaman air seperti eceng gondok atau kangkung sebagai tempat berlindung bibit ikan gabus. Anda juga harus memindahkan bibit ikan gabus dari kolam terpal khusus pemeliharaan benih ke dalam kolam terpal utama dengan cara yang hati-hati dan menggunakan alat bantu seperti saringan atau jala.

Jumlah bibit ikan gabus yang dipindahkan ke dalam kolam terpal utama harus disesuaikan dengan kapasitas dan ketersediaan pakan di kolam terpal. Sebagai acuan, anda bisa menggunakan padat tebar sekitar 30-50 ekor/m2 untuk bibit ikan gabus ukuran 5-10 cm. Anda juga harus memperhatikan jarak antara bibit ikan gabus yang dipindahkan, yaitu sekitar 20-30 cm agar tidak saling berebut pakan atau tempat.

Setelah memindahkan bibit ikan gabus ke dalam kolam terpal utama, anda bisa melanjutkan proses pembesaran ikan gabus dengan cara yang sama seperti langkah keempat hingga ketujuh, yaitu memberikan pakan, merawat kolam terpal, melakukan pemijahan, dan memelihara larva dan benih ikan gabus. Anda bisa mengulangi proses tersebut sampai ikan gabus mencapai ukuran panen yang anda inginkan.

Kesimpulan

Cara ternak ikan gabus di kolam terpal adalah salah satu cara yang mudah dan menguntungkan untuk memulai usaha budidaya ikan gabus. Anda hanya perlu menyiapkan kolam terpal yang sesuai dengan jumlah dan ukuran ikan gabus yang akan anda ternak, memilih bibit ikan gabus yang berkualitas dan sehat, menyebar bibit ikan gabus ke dalam kolam terpal, memberikan pakan ikan gabus yang sesuai dengan kebutuhan dan selera ikan gabus, merawat kolam terpal agar tetap bersih dan sehat, melakukan pemijahan ikan gabus secara alami atau buatan, memelihara larva dan benih ikan gabus, dan memindahkan bibit ikan gabus ke dalam kolam terpal utama untuk dilanjutkan proses pembesaran. Dengan cara ini, anda bisa mendapatkan hasil panen ikan gabus yang banyak dan berkualitas.

Pertanyaan Umum

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan umum yang sering ditanyakan oleh orang-orang yang ingin beternak ikan gabus di kolam terpal:

    1. Apakah ikan gabus bisa hidup di kolam terpal?

Jawab: Ya, ikan gabus bisa hidup di kolam terpal asalkan anda memenuhi syarat-syarat seperti kualitas air, pakan, dan perawatan yang baik.

  • Berapa lama masa panen ikan gabus di kolam terpal?

Jawab: Masa panen ikan gabus di kolam terpal tergantung pada ukuran yang anda inginkan. Secara umum, ikan gabus bisa dipanen setelah berumur sekitar 6-12 bulan dengan ukuran sekitar 20-30 cm dan berat sekitar 300-500 gram.

  • Berapa biaya yang dibutuhkan untuk beternak ikan gabus di kolam terpal?

Jawab: Biaya yang dibutuhkan untuk beternak ikan gabus di kolam terpal bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti ukuran kolam terpal, jumlah bibit ikan gabus, jenis pakan ikan gabus, dan frekuensi pergantian air. Secara kasar, anda bisa menghitung biaya yang dibutuhkan dengan rumus berikut:

Biaya = (Harga kolam terpal x Jumlah kolam terpal) + (Harga bibit ikan gabus x Jumlah bibit ikan gabus) + (Harga pakan ikan gabus x Jumlah pakan ikan gabus x Lama pembesaran) + (Harga air x Jumlah air x Frekuensi pergantian air)

  • Berapa keuntungan yang bisa didapatkan dari beternak ikan gabus di kolam terpal?

Jawab: Keuntungan yang bisa didapatkan dari beternak ikan gabus di kolam terpal juga bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti harga jual ikan gabus, jumlah hasil panen ikan gabus, dan biaya produksi. Secara kasar, anda bisa menghitung keuntungan yang bisa didapatkan dengan rumus berikut:

Keuntungan = (Harga jual ikan gabus x Jumlah hasil panen ikan gabus) – Biaya produksi

Bagikan:

Leave a Comment