Cara Membuat Pupuk Kompos dari Kotoran Sapi yang Berkualitas

Sukses Ternak

Cara Membuat Pupuk Kompos dari Kotoran Sapi

Pupuk kompos adalah salah satu jenis pupuk organik yang dibuat dengan mengolah bahan-bahan organik, seperti limbah tanaman dan hewan, dengan bantuan mikroorganisme pengurai. Pupuk kompos memiliki banyak keunggulan, seperti meningkatkan kesuburan tanah, menyediakan unsur hara bagi tanaman, mengurangi penggunaan pupuk kimia, dan ramah lingkungan.

Salah satu bahan organik yang dapat digunakan untuk membuat pupuk kompos adalah kotoran sapi. Kotoran sapi mengandung karbon dan nitrogen yang tinggi, serta berbagai unsur hara lainnya, seperti fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan belerang. Kotoran sapi juga mudah didapatkan dan murah, terutama bagi peternak sapi.

Namun, kotoran sapi tidak bisa langsung digunakan sebagai pupuk, karena masih dalam proses penguraian yang menimbulkan suhu yang tinggi. Jika diberikan langsung kepada tanaman, bisa menyebabkan tanaman layu atau mati. Oleh karena itu, kotoran sapi harus diolah terlebih dahulu dengan cara fermentasi untuk menghasilkan pupuk kompos yang berkualitas.

Cara Membuat Pupuk Kompos dari Kotoran Sapi

Berikut ini adalah langkah-langkah cara membuat pupuk kompos dari kotoran sapi yang berkualitas:

1. Menyiapkan Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat pupuk kompos dari kotoran sapi adalah sebagai berikut:

  • Kotoran sapi sebanyak 80 kg. Usahakan menggunakan kotoran sapi yang masih segar dan bercampur dengan urin, karena mengandung lebih banyak unsur hara dan mikroorganisme.
  • Serbuk kayu, gergaji, sekam padi, atau jerami sebanyak 20 kg. Bahan ini berfungsi untuk memberikan porositas pada pupuk kompos dan menyeimbangkan rasio karbon dan nitrogen.
  • EM4 (Effective Microorganism 4) sebanyak 250 ml. EM4 adalah cairan yang mengandung berbagai jenis mikroorganisme pengurai yang bermanfaat untuk mempercepat proses fermentasi dan menghasilkan pupuk kompos yang berkualitas.
  • Abu sekam atau abu dapur sebanyak 10 kg (opsional). Abu berfungsi untuk menetralkan pH pupuk kompos dan mengikat logam berat yang mungkin terdapat dalam kotoran sapi.
  • Kapur pertanian sebanyak 2 kg (opsional). Kapur berfungsi untuk menambah kandungan kalsium pada pupuk kompos dan mencegah pertumbuhan jamur.

Alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat pupuk kompos dari kotoran sapi adalah sebagai berikut:

  • Cangkul atau sekop untuk mencampur bahan-bahan.
  • Wadah besar atau bak untuk menampung bahan-bahan.
  • Plastik besar atau terpal untuk menutup bahan-bahan.
  • Ember atau botol semprot untuk menyiram EM4.

2. Mencampur Bahan-Bahan

Setelah bahan dan alat siap, langkah selanjutnya adalah mencampur bahan-bahan dengan cara sebagai berikut:

  • Campurkan EM4 dengan air bersih dengan perbandingan 1:10 (250 ml EM4 : 2,5 liter air) dalam sebuah ember atau botol semprot. Aduk hingga tercampur rata dan diamkan selama 6 jam agar mikroorganisme dalam EM4 aktif.
  • Campurkan kotoran sapi dengan serbuk kayu, abu sekam, dan kapur dalam wadah besar atau bak. Aduk hingga tercampur rata dengan menggunakan cangkul atau sekop.
  • Siram campuran kotoran sapi dengan larutan EM4 secara merata hingga basah namun tidak terlalu lembab. Kelembaban yang ideal adalah sekitar 60%, yang ditandai dengan tidak adanya tetesan air jika digenggam dan tangan tidak basah.
  • Tutup wadah atau bak yang berisi campuran kotoran sapi dengan plastik besar atau terpal. Pastikan tidak ada celah udara yang masuk ke dalam wadah atau bak.

3. Mengaduk dan Memantau Pupuk Kompos

Setelah mencampur bahan-bahan, langkah selanjutnya adalah mengaduk dan memantau pupuk kompos dengan cara sebagai berikut:

  • Diamkan pupuk kompos selama satu hari tanpa mengaduknya. Ini bertujuan untuk memulai proses fermentasi yang akan meningkatkan suhu pupuk kompos hingga mencapai 60-70 derajat Celcius.
  • Setelah satu hari, buka plastik atau terpal yang menutupi pupuk kompos dan aduk-aduk pupuk kompos dengan menggunakan cangkul atau sekop. Ini bertujuan untuk mengatur sirkulasi udara dan menurunkan suhu pupuk kompos hingga mencapai 40-50 derajat Celcius.
  • Tutup kembali pupuk kompos dengan plastik atau terpal dan diamkan selama satu minggu tanpa mengaduknya. Ini bertujuan untuk melanjutkan proses fermentasi yang akan menghasilkan pupuk kompos yang matang dan berkualitas.
  • Setelah satu minggu, buka kembali plastik atau terpal yang menutupi pupuk kompos dan aduk-aduk kembali pupuk kompos dengan menggunakan cangkul atau sekop. Ini bertujuan untuk menguji kematangan pupuk kompos dengan melihat warna, bau, tekstur, dan suhu pupuk kompos.
  • Pupuk kompos dianggap matang dan berkualitas jika memiliki warna coklat kehitaman, bau tanah, tekstur remah, dan suhu sama dengan suhu udara. Jika belum matang, ulangi proses pengadukan setiap 3 hari sekali hingga pupuk kompos matang.

Kesimpulan

Pupuk kompos dari kotoran sapi adalah pupuk organik yang bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman. Cara membuat pupuk kompos dari kotoran sapi yang berkualitas adalah dengan mencampur kotoran sapi dengan serbuk kayu, EM4, abu sekam, dan kapur, kemudian melakukan proses fermentasi dengan mengatur kelembaban, sirkulasi udara, dan suhu pupuk kompos. Pupuk kompos dari kotoran sapi siap digunakan setelah berwarna coklat kehitaman, berbau tanah, ber tekstur remah, dan bersuhu sama dengan suhu udara.

Bagikan:

Baca Juga

Leave a Comment