Usaha pembesaran ikan nila dilakukan dengan benih nila berukuran kecil, kemudian ikan mulai membesar sampai akhirnya siap panen. Usaha pembesaran ikan mempunyai resiko yang lebih besar disbanding usaha pembenihan ikan. Hal ini karena pembesaran ikan membutuhkan pakan yang lebih banyak.
- Tentukan Benih
Usaha pembesaran ikan nila dapat dimulai dengan memilih benih berukuran tertentu. Ukuran benih yang berbeda akan memberikan pengaruh yang berbeda antara lain :
- Resiko yang terjadi bila terjadi kerugian.
- Lama waktu pemeliharaan.
- Daya tahan ikan terhadap penyakit.
- Resistensi ikan terhadap lingkungan.
Apabila Anda memulai usaha pembesaran maka Anda perlu mengetahui benih ikan nila yang baik. Ciri-ciri benih ikan nila yang baik adalah sebagai berikut :
- Gerakan lincah, berenang aktif, dan bergerombol
- Tidak cacat, utuh, sirip lengkap dan tidak rusak, sisik teratur rapi.
- Sehat, tidak terserang penyakit.
- Warna dan bentuk tubuh sesuai dengan jenis ikan nilanya.
- Teknik Pembesaran
Pembesaran ikan nila yang dilakukan di lahan sempit, misalnya di pekarangan rumah, mempunyai beberapa keuntungan antara lain lebih gampang memantau perkembangan ikannya, lebih gampang mengecek kualitas airnya, serta lebih mudah memberikan pakannya.
Tentukan benih yang Anda tebar, misalnya benih ikan nila yang berukuran 30 gr/ekor dengan padar tebar 5-10 ekor/meter kubik. Dengan benih ukuran tersebut maka lama waktu budidaya sampai panen adalah 3-6 bulan. Ukuran nila panen adalah 200-300 gram/ekor.
Jangan lupa untuk selalu memantau kondisi air kolam/kualitas airnya. Idealnya suhu air kolam 14-38 derajat. Suhu perairan berpengaruh terhadap kandungan oksigen yang terlarut dalam air. Ikan nila dapat hidup dalam air dengan kisara pH 7-8. Kadar oksigen terlarut yang optimal bagi pertumbuhan nila adalah lebih dari 5 mg/l, sedangkan kandungan amonia yang aman tidak lebih dari 0,3 ppm.
Demikianlah panduan cara pembesaran ikan nila yang baik. Semoba artikel ini bermanfaat.
