Ternak Kambing Tanpa Ngarit Rumput: Cara Praktis dan Modern untuk Peternak Kota

Sukses Ternak

Ternak Kambing Tanpa Ngarit Rumput

Ternak kambing tanpa ngarit rumput mungkin terdengar mustahil bagi sebagian orang. Bagaimana mungkin kambing bisa hidup tanpa makan rumput hijau yang segar? Apakah kambing tidak akan kekurangan nutrisi dan gizi? Apakah kambing tidak akan stres dan sakit?

Ternyata, ternak kambing tanpa ngarit rumput bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Bahkan, cara ini bisa menjadi solusi bagi anda yang ingin beternak kambing di kota, di mana lahan untuk mencari rumput sangat terbatas. Selain itu, cara ini juga bisa menghemat waktu, tenaga, dan biaya yang anda keluarkan untuk mengurus kambing anda.

Lalu, bagaimana cara ternak kambing tanpa ngarit rumput? Apa saja pakan alternatif yang bisa anda berikan kepada kambing anda? Bagaimana cara membuat pakan fermentasi yang berkualitas untuk kambing anda? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Pakan Alternatif untuk Kambing Tanpa Ngarit Rumput

Kambing adalah hewan herbivora yang membutuhkan pakan hijauan sebagai sumber utama nutrisi dan gizi mereka. Pakan hijauan yang biasa diberikan kepada kambing adalah rumput, dedaunan, dan kacang-kacangan. Namun, jika anda tidak bisa memberikan pakan hijauan tersebut, anda bisa mencari pakan alternatif yang bisa menggantikan fungsi pakan hijauan.

Beberapa pakan alternatif yang bisa anda berikan kepada kambing anda adalah:

  • Limbah pertanian. Anda bisa memanfaatkan limbah pertanian yang masih mengandung nutrisi, seperti jerami padi, tebong tebu, kulit jagung, kulit singkong, dan lain-lain. Limbah pertanian ini bisa anda dapatkan dengan mudah dan murah dari para petani di sekitar anda.
  • Limbah industri. Anda bisa memanfaatkan limbah industri yang masih bisa dimakan oleh kambing, seperti ampas tahu, ampas tempe, onggok, bekatul, dan lain-lain. Limbah industri ini bisa anda dapatkan dengan gratis atau dengan harga yang sangat murah dari para pengusaha di sekitar anda.
  • Sisa makanan. Anda bisa memanfaatkan sisa makanan yang masih layak konsumsi, seperti nasi, sayuran, buah, roti, dan lain-lain. Sisa makanan ini bisa anda dapatkan dengan gratis atau dengan harga yang sangat murah dari pasar, rumah makan, hotel, atau rumah tangga di sekitar anda.

Cara Membuat Pakan Fermentasi untuk Kambing

Pakan alternatif yang telah disebutkan di atas bisa anda berikan langsung kepada kambing anda, atau anda bisa mengolahnya menjadi pakan fermentasi yang lebih berkualitas. Pakan fermentasi adalah pakan yang telah mengalami proses fermentasi oleh bakteri asam laktat, sehingga menghasilkan asam laktat, alkohol, dan gas karbon dioksida.

Pakan fermentasi memiliki beberapa keunggulan, di antaranya adalah:

  • Meningkatkan kandungan nutrisi dan gizi dari bahan baku pakan.
  • Meningkatkan daya cerna dan serat pakan, sehingga kambing lebih mudah mencernanya.
  • Meningkatkan nafsu makan dan produksi kambing, baik daging maupun susu.
  • Mengurangi bau kotoran dan gas metana yang dihasilkan oleh kambing.
  • Menghemat biaya pakan dan perawatan kambing.

Cara membuat pakan fermentasi untuk kambing sangat mudah dan sederhana. Anda hanya membutuhkan beberapa bahan dan alat, yaitu:

  • Bahan baku pakan, bisa berupa limbah pertanian, limbah industri, atau sisa makanan, sesuai dengan ketersediaan dan kebutuhan anda.
  • Starter fermentasi, bisa berupa EM4 (Effective Microorganism 4), ragi tape, atau ragi roti, sesuai dengan ketersediaan dan kebutuhan anda.
  • Gula pasir, sebagai sumber karbon untuk bakteri fermentasi.
  • Air bersih, sebagai media untuk melarutkan gula pasir dan starter fermentasi.
  • Ember plastik atau drum besi, sebagai wadah untuk menyimpan pakan fermentasi.
  • Plastik kresek atau kantong plastik, sebagai penutup wadah pakan fermentasi.

Langkah-langkah membuat pakan fermentasi untuk kambing adalah sebagai berikut:

  • Potong-potong bahan baku pakan menjadi ukuran kecil-kecil, sekitar 2-3 cm, agar mudah dicerna oleh kambing.
  • Masukkan bahan baku pakan ke dalam ember atau drum, sampai sekitar 3/4 bagian dari volume wadah.
  • Larutkan gula pasir dan starter fermentasi dalam air bersih, dengan perbandingan 1 kg gula pasir, 100 ml starter fermentasi, dan 10 liter air bersih.
  • Tuangkan larutan gula pasir dan starter fermentasi ke dalam wadah yang berisi bahan baku pakan, sampai semua bahan baku pakan terendam.
  • Tutup rapat wadah dengan plastik kresek atau kantong plastik, dan ikat dengan tali atau karet gelang, agar tidak ada udara yang masuk ke dalam wadah.
  • Simpan wadah di tempat yang teduh dan sejuk, selama 7-10 hari, agar proses fermentasi berlangsung sempurna.
  • Setelah 7-10 hari, buka wadah dan cium aroma pakan fermentasi. Jika pakan fermentasi berbau asam dan menyenangkan, berarti pakan fermentasi sudah siap untuk diberikan kepada kambing. Jika pakan fermentasi berbau busuk dan tidak enak, berarti pakan fermentasi gagal dan harus dibuang.

Kesimpulan

Ternak kambing tanpa ngarit rumput adalah cara praktis dan modern untuk peternak kota yang ingin beternak kambing dengan mudah dan murah. Anda bisa memberikan pakan alternatif yang bisa anda dapatkan dari limbah pertanian, limbah industri, atau sisa makanan. Anda juga bisa membuat pakan fermentasi yang lebih berkualitas dari bahan baku pakan tersebut, dengan menggunakan starter fermentasi, gula pasir, dan air bersih.

Dengan cara ini, anda bisa menghemat waktu, tenaga, dan biaya yang anda keluarkan untuk mengurus kambing anda. Selain itu, anda juga bisa meningkatkan nutrisi, gizi, daya cerna, nafsu makan, dan produksi kambing anda, baik daging maupun susu. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda yang ingin ternak kambing tanpa ngarit rumput. Selamat mencoba!

Bagikan: